Mengisi Kemerdekaan Sesuai Peran
Banyak semut di atas papan Sedang makan gula-gula Selamat menyambut hari kemerdekaan Indonesia Merdeka!!!!
ARTIKEL
Novie Anggriani, S.Psi
8/18/20181 min read
Hari ini 73 tahun yang lalu Indonesia Merdeka. Merdeka dari penjajahan yang menghantui ratusan tahun lamanya. Sebuah kemerdekaan yang diraih dengan berdarah-darah, darah para pahlawan revolusi bangsa ini. Sebuah kemerdekaan atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur para pendahulu bangsa ini supaya rakyat Indonesia bisa berkehidupan kebangsaan yang bebas.
Patut kita syukuri bahwa sepanjang 73 tahun ini rakyat Indonesia bebas bersekolah setinggi-tingginya bahkan sampai ke luar negeri. Bebas mengemukakan pendapat, ide dan gagasan yang bertanggung jawab. Hidup tenang membangun keluarga, bekerja dan beribadah. Sungguh bahagia menjadi warga yang merdeka.
Peringatan HUT RI ke 73 merupakan momentum yang tepat untuk bermuhasabah bagi seluruh rakyat Indonesia. Setiap orang memiliki cara sendiri dalam memaknai dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan peran dan kapasitasnya dalam masyarakat.
Bagi para pelajar, belajar dengan tekun mengukir prestasi dan menjauhi narkoba merupakan salah satu cara mengisi kemerdekaan sebab pemuda merupakan generasi penerus bangsa. Ditangan merekalah estafet perjuangan akan diserahkan. Negara menanti lahirnya pemuda pemudi yang sehat, cerdas dan berkarakter demi masa depan bangsa ini.
Bagi para orangtua, mengupayakan pendidikan dan kehidupan yang layak bagi anak-anaknya merupakan prioritas utama dalam kehidupan mereka untuk mengisi kemerdekaan. Menanamkan karakter yang bertanggung jawab, cinta tanah air, taat beribadah, sopan santun dan menjaga kebersihan adalah tugas yang tak mudah. Dari pintu rumah-rumah orang tua seperti inilah akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa yang berkualitas demi kokohnya Indonesia Raya.
Bagi para pejabat dan pegawai pemerintahan, melayani rakyat dengan sepenuh hati dengan tidak memanfaatkan jabatan demi kepentingan pribadi merupakan cara mengisi kemerdekaan yang sesungguhnya. Betapa menjaga amanah dipundak tidaklah ringan tersebab setiap pemimpin kelak akan dimintai pertanggung jawabannya di yaumul hisab. Maka memaknai pangkat jabatan dengan “bandha titipan, nyawa gaduhan, pangkat sampiran” (harta, nyawa dan jabatan hanyalah titipan yang tidak abadi) akan mengingatkan para pemimpin betapa kecil manusia dimata Tuhan sehingga lahirlah pejabat dan pegawai pemerintahan yang berdedikasi, jujur dan terhormat demi kemaslahatan bangsa yang kita cintai ini.
Bagi para pendidik seperti kami. Mengajar siswa dengan sepenuh hati dan ketulusan adalah cara kami mengisi kemerdekaan. Setiap perangkat pembelajaran yang kami siapkan adalah senjata paling canggih untuk mengusir kebodohan, setiap doa yang kami panjatkan adalah doa-doa kebaikan demi kelancaran pendidikan dan pembelajaran anak bangsa tercinta.
Selamat mengisi kemerdekaan, Indonesia menanti kontribusi kita sesuai dengan peran dan kapasitas kita sebagai warga negara. Jangan lupa untuk berdoa semoga Indonesia terus berjaya dan menjadi negara yang Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghofuur.
Gunung Anyar, 17 Agustus 2018
*catatan kecil seorang guru*



