Aktivis
Tahun lalu saat akan mengadakan kaderisasi pengurus OSIS seseorang menemui saya untuk mengundurkan diri.....
KEGIATAN
Novie Anggriani, S.Psi
1/8/20151 min read


Ia khawatir fokus belajarnya akan terganggu jika dia aktif menjadi pengurus OSIS.
Berorganisasi memang membutuhkan energi ekstra, minat dan keikhlasan.
Ketika memutuskan untuk menjadi aktvis maka detik itu pula kita sudah menyepakati untuk meluangkan waktu memikirkan rencana strategis organisasi, merancang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, menjadi pelaksana teknis suatu acara, mengevaluasi hal-hal yang sudah terlaksana, yang semua itu menuntut perhatian tambahan dan kecerdasan managemen waktu.
Belum lagi menghadapi pergesekan antar personil, salah paham, beda pendapat dan banyak hal lain yang berpotensi memantik konflik. Yang semua itu membutuhkan keluasan hati, kejernihan pikiran dan kecerdasan managemen konflik.
Jika mau disadari sesungguhnya berorganisasi merupakan kawah candradimuka yang menggodog anggotanya untuk menjadi pribadi yang kuat, tekun, ikhlas dan kreatif. Banyak pelajaran yang tak dipelajari di dalam kelas saaat berorganisasi.
Maka mari bergerak, mari belajar, mari berorganisasi untuk menempa diri sendiri menjadi pribadi yang kuat, untuk membawa perubahan bagi sekitar. Bukankah Khoirun Naas Anfa'uhum Lin Naas??